Wednesday, February 29, 2012

Taat pada panggilan-Nya, masuk dalam rencana-Nya.

    Bekerja dan melayani sebagai staf fundraising Perkantas Jakarta selama 4 tahun 6 bulan merupakan anugerah Tuhan bagiku. Belajar dan bertumbuh menjadi teladan iman dan kesetiaan, bergantung penuh kepada Allah, persekutuan dan pelayanan yang menjaga, firman dan doa yang senantiasa menjadi kekuatan serta kasih persaudaraan yang begitu dalam dan erat dari rekan-rekan staf, komponen pelayanan dan donatur semuanya itu membentuk iman dan karakterku untuk berhati tulus, sabar dan rendah hati. Sungguh suatu sukacita bekerja bagi Raja segala Raja dan merupakan kebanggaan bahwa yang memanggilku lebih tinggi dan lebih berkuasa dari pemimpin-pemimpin dunia dan tidak ada alasan bagiku mengabaikan panggilan itu. Setia dan taat menekuni panggilan-Nya juga merupakan sekolah iman dan sekolah karakter yang hendak Tuhan ajarkan.

           Dalam pelayanan fundraising, dengan nyata saya menyaksikan kuasa kasih Tuhan yang senantiasa mencukupkan kebutuhan para hamba-Nya dan pelayanan milik-Nya dengan cara-Nya yang ajaib dan menakjubkan. Kesetiaan dan kedaulatan-Nya begitu nyata memelihara dan menopang. Saya pun senantiasa disadarkan bahwa dalam mengerjakan bagian pelayanan ini ketika mengontak donatur dan calon donatur, baik untuk menjalin dan menjaga relasi ataupun mensharingkan pelayanan, mengirim email ataupun sms baik untuk menginformasikan perkembangan dana, pokok doa, dan undangan pembinaan/acara Perkantas serta pekerjaan lainnya dibalik kertas dan komputer sesungguhnya hal itu juga dalam rangka mendukung kemajuan berita injil dan pengembangan pelayanan-Nya.

           Sekolah iman dan sekolah karakter pada fase berikutnya dalam perjalanan hidup dan pelayananku sedang Tuhan ajarkan atas hidupku yang ada dalam kedaulatan tangan-Nya. Kasih Allah dan beban yang besar bagi jiwa-jiwa di tanah batak (Sumatera Utara) menyelusup sanubari menarikku dan memanggilku untuk memberitakan injil kepada mereka, daerah yang merupakan kantong Kristen terbesar dan merupakan tanah dimana injil pertama kali diberitakan di bangsa ini.

            Kasih dan beban itu bermula di tahun 2007 ketika saya berkesempatan untuk pulang ke kampung halaman di Pakkat. Begitu miris melihat gereja yang megah namuin tidak ada pendeta yang mau melayani di daerah pedalaman ini, jemaat yang enggan melayani, jemaat yang lebih memilih berladang dan mengolah hasil panen ketimbang beribadah mendengar Firman Tuhan atau untuk memuji Tuhan apalagi berdoa dan bersekutu bersama saudara seiman. Hidup yang disandarkan kepada kesementaraan bukan kepada kekekalan. Bermula dari pergumulan inilah serta kerinduan agar injil yang dimulai dari tanah batak tidak pudar atau hanya menjadi simbolik keagaaman. Saya mulai mendoakan dan menggumulkan dengan serius hal ini selama kurang lebih 4 tahun, meski ada kalanya ingin memupuskan beban hati ini karena berat bagiku meninggalkan pelayanan di Jakarta yang sudah sangat melekat, jauh dari keluarga, teman-teman pelayanan serta AKK terkasih. Namun semua hal itu tak seberapa besar dibanding kasih Tuhan pada jiwa-jiwa di Sumatera Utara. Kasih Tuhan itulah yang senantiasa kembali  mengingatkanku, menguatkan hati dan berserah kepada-Nya.

            Dengan tetap setia mengerjakan panggilan awal sebagai staf fundraising Perkantas Jakarta, saya mulai memikirkan strategi dan merencanakan langkah apa yang tepat seperti kehendak Tuhan untuk menjangkau jiwa orang-orang batak dengan segala pertimbangannya. Proses yang panjang Tuhan izinkan terjadi untuk menguji kesungguhan hati dan mempersiapkanku. Dengan terus berserah diri kepada pimpinan Tuhan akhirnya di tahun 2011 dalam Ibadah Syukur dan perayaan HUT PERKANTAS ke-40 Tuhan berbicara dan membukakan pandanganku bahwa jika ingin menjangkau mereka dan mengubah hidup umat, kepada generasi mudalah (siswa dan mahasiswa) yang paling strategis. Pemuridan yang akan mentransformasi hidup mereka untuk dipersembahkan bagi kemuliaan Tuhan menjadi berkat bagi keluarga, gereja , bangsa dan negara, serta dunia.

             Berangkat dari keyakinan itu dan kerinduan awal melayani di salah satu daerah di Sumatera Utara, Firman Tuhan dalam saat teduh dari Kisah para rasul 16:9-31 berbicara dan memimpinku masuk kepada rencana-Nya. Tetap meyakini bahwa dalam perubahan rencana yang saya jalani saat ini, ada tangan Tuhan yang menuntun hamba-Nya dan maksud Illahi untuk hamba-Nya memberitakan keselamatan-Nya. Seperti Tuhan menyertai dan memimpinku dalam pelayanan fundraising Perkantas Jakarta demikian pula saya mengimani kuasa, kasih dan janji penyertaan-Nya yang akan terus berlanjut dalam pelayananku sebagai staf Perkantas Tebing Tinggi. Kiranya injil Tuhan semakin mengakar kuat di tanah batak ini, dan injil makin tersebar juga melalui para hamba Tuhan (pendeta) yang dengan hati rela dan sungguh menyerahkan dirinya diutus ke daerah pelosok Sumatera Utara dalam ketaatan memenuhi amanat agung-Nya.



By: Ririn Sihotang
20.01.2012

No comments:

Post a Comment