Tuesday, July 26, 2011

Kenanganmu..Penyesalanku

Malam  ini ketika aku melewati daerahmu dahulu, kenangan waktu bersamamu kembali hadir dipikiranku. Kusadari sudah hampir 6 tahun kita berpisah. Kenangan itu makin dalam memanggil keluar semua memori tentang persahabatan kita dan dalamnya penyesalanku.

Pagi itu masih segar dalam ingatanku aku masuk ke dalam kelas IIIA Ruang Kelas Akuntansi. Yang hadir saat itu baru 2 orang teman yang duduk berdua dan mereka bercengkrama cukup akrab. Aku masuk hanya menyapa dengan senyuman kepada mereka. Karena aku bertekad “kuliah bukan untuk mencari sahabat atau teman tapi prestasi.”

Tekad itu muncul dari pengalaman pahit  yang terjadi ketika aku lulus SMA. Sebagai siswa berprestasi aku diterima masuk PTN di Kota Semarang , lewat jalur PMDK. Namun ketika tinggal mengurus surat-surat dan membayar uang masuk aku harus menelan kepahitan karena adanya pembatalan sepihak dari pihak kampus dan dengan kemarahan serta sisa waktu yang sangat sempit aku mengejar persiapan UMPTN dan hasilnya juga menambah kepedihan aku tidak berhasil masuk, sedang beberapa teman sekelas yang prestasinya biasa saja bahkan jauh di bawahku mereka berhasil menembus UMPTN.

Marah dan kecewa jelas nyata dalam diriku sehingga bulatlah tekadku aku harus berhasil di kampus yang kumasuki ini dan aku akan menunjukan kepada mereka “berlian dimanapun berada ditempat kotor sekalipun dia tetap berlian” (mengutip kata-kata yang selalu mamaku katakan setiap menasehati dan membesarkan hatiku kala itu). Tekadku ini telah membuatku menjadi orang yang dingin dan penyendiri kala itu.

Kelas akhirnya penuh, satu-persatu mahasiswa masuk dengan gaya dan penampilan mereka. Sampai masuklah seorang mahasiswi yang mencuri perhatianku dan banyak teman atas penampilannya yang  sangat nyentrik dan sedikit norak. Kemudian waktu perkenalan, dosen pembimbing akademik memanggil nama kami satu persatu untuk mengabsen dan perkenalan. Sampailah Sang Dosen memanggil sebuah nama yang sangat unik “Sentiawan boru Sinaga”, kaget mendengar nama yang cukup aneh itu aku penasaran siapakah pemilik nama itu. Kagetnya ternyata pemilik nama itu adalah cewe yang berpenampilan norak dan nyentrik tadi. Lalu panggilan itu dijawab dengan suara yang sangat lembut bak putri-putri keraton Solo, katanya” iya, saya pak” jawabnya..suara dari nama itu menggelitik kami untuk tertawa secara bersamaan. Kami semua menilai penampilan dan suaranya sungguh-sungguh tak sebanding "Penampilan roker, suara Endang S. Taurina." Tak kalah dengan kami Pak dosenpun mengeluarkan celetukan “oh kamu cewe toh, saya kira cowo”

Setelah hari itu dan perkuliahan telah berjalan entah bagaimana awalnya aku tak terlalu ingat jelas bagaimana akhirnya kami menjadi dekat. Dalam tahun pertama perkuliahan aku banyak membantu dia dalam tiap pelajaran akuntansi, statistik dan matematika. Tak jarang aku sering main ke kostnya untuk mengajari dia atau menemaninya ketika kesepian hanya untuk mengobrol dan menumpahkan isi hatinya. Kami sangat dekat dan aku cukup banyak membimbing petumbuhan imannya, semenjak aku mengenal Kristus makin dalam di PMK dan bertumbuh dalam KK. Selama itu dia pun setia datang persekutuan, rajin saat teduh dan menyukai hal-hal yang rohani. Terlihat dinding kamar kostnya gambar alm.Curt Cobain diganti dengan gambar-gambar tentang Yesus dan koleksi lagu-lagu rohani sangat mendominasi rak kasetnya, penyanyi kesukaannya Franky Sihombing, yang memang sedang sangat terkenal di tahun 2001-2002.

Namun ketika masuk tahun ke-2 ketika aku menjadi PKK sekaligus Pengurus PMK, aku begitu sibuk dan terfokus pada pelayanan kepada AKK sendiri dan jemaat yang setia. Belum lagi banyaknya program pelayanan yang harus diperjuangkan (PA, Pembinaan, Pelayan ibadah, Kepanitian, KTB, dll) telah membuat aku sedikitnya tidak bisa memperhatikanmu dan menyebabkan hubungan kita menjadi jauh, aku tidak lagi dapat memberi waktu ketika kau minta belajar kelompok, bahkan ketika kau minta waktu untuk sharing aku tak punya cukup waktu untukmu untuk mendengarkan keluh kesahmu. Dan itulah yang membuatmu sedikit demi sedikit jauh dariku, tidak pernah lagi datang persekutuan, mencari sahabat baru, bergaul dengan anak-anak gaul kampus yang kutahu benar pergaulan mereka tidak baik dan hanya memanfaatkan anak-anak polos sepertimu sebagai anak orang kaya dari pulau Mentawai.

Benar adanya, dunia malam, dugem dan minum-minuman keras serta rokok sudah kau cicipi. Sedih hati ini rasanya dan akhirnya aku mencoba kembali masuk ke dalam hidupmu namun perjuanganku sangat sulit. Kau sudah sangat menikmati dunia itu dan tidak lagi mau mendengar nasehatku, karena memang awalnya akulah yang seolah-olah meninggalkanmu. Semakin jauh kau menikmati dunia itu makin hancur pula studymu karena kau sering tidak masuk karena sulit bangun pagi, kau habiskan malammu sampai menjelang pagi untuk dugem dan mabuk.

Dalam doaku, aku meminta agar Tuhan kembali membuka kesempatan untuk bisa kembali dekat denganmu dan membawamu kembali menikmati dekapan kasih Tuhan. Benar adanya ketika hasil jual biji pala menurun, orang tuamu kesulitan mengirimkan uang dan hal itu membuat anak-anak gaul itu meninggalkanmu. Pada saat itulah akhirnya aku bisa kembali masuk. Perlahan dengan kesabaran aku menasehatimu dan memotivasimu meninggalkan semuanya, juga membantu studymu, mengusahakan selalu ada ketika kau membutuhkan untuk sharing dan berdoa untukmu. Sedikitnya ada penghiburan di hati aku melihat perubahan itu walau kau bilang sangat sulit rasanya dan tidak bisa drastis meninggalkan, namun aku tak kehilangan akal untuk buat kau kembali kepada jalan Tuhan.


Sampai ketika akhirnya di tahun ketiga aku melanjutkan pelayananku menjadi pengurus PMK Kota, membuat aku kembali tidak bisa memperhatikan pertumbuhan imanmu, bahkan berdoa untukmu aku merasa tak ada waktu. Fokus kepada kampus-kampus yang aku layani dan study yang makin berat di tahun-tahun terakhir. Sampai suatu malam ketika pulang dari Bible study hatiku begitu terkejut ketika bus yang aku naiki melewati hotel berbintang yang sudah terkenal dengan reputasi buruknya dengan kehidupan malamnya. Disana kulihat banyak berkumpul ”wanita-wanita malam” dan diantara mereka aku melihat wanita yang mirip sepertimu, memang tidak terlalu yakin karena bus yang kunaiki begitu cepat melaju. Aku sungguh berharap bahwa yang kulihat itu bukan kau. Sampai di minggu-minggu berikutnya aku memastikan bahwa memang dirimulah yang berada di tengah-tengah mereka. Betapa hancur dan sedihnya hatiku malam itu. Esok paginya ketika jam kuliah pertama aku tidak menemukan dirimu diantara teman-teman sekelas, aku putuskan untuk datang ke kost-mu dan waktu menunjukan jam 11 siang, aku harap kau sedang bersantai atau beraktivitas lainnya. Tapi kudapati kamar kostmu sangat sepi seperti tak berpenghuni. Aku mengetuk pintu kos-mu tapi tidak ada jawaban , sekali lagi dan sekali lagi kuketok lebih keras dan lebih keras lagi untuk memanggilmu ”Iwenk”... Lalu kudengar pintu kamarmu terbuka, belum selesai senyumanku mengembang untuk menyapamu. Aku terperangah dengan seseorang yang membuka pintu itu, dia seorang pria dewasa yang tak kukenal pria yang hanya berpakaian dalam dan mengatakan ”tuh Iwenknya masih tidur.” Betapa sangat kaget, syok dan hancur hatiku, aku melihat Iwenk yang tertidur lelap tanpa menyadari kehadiranku.

Aku lalu kembali melanjutkan perkuliahanku ke kampus dengan perasaan hati yang sangat perih terluka dan menyesakkan dada. Aku bertanya mengapa jadi begini Tuhan!!. Malamnya kuputuskan untuk menelpon dia, kurelakan membayar harga yang mahal untuk menelpon dia karena kami berbeda provider. Namun mungkin karena perasaan marah, kesal atau malu pada diriku dia mereject telpku dan itu terjadi hampir sebulan lamanya.

Setelah kejadian ini sampai aku skripsi dan lulus sampai hari ini aku tidak pernah mendengar kabarnya lagi dan sampai saat ini aku menyesal tidak bisa memberi waktuku untuk melayani dirinya. Aku terlalu sibuk dan fokus dengan pelayanan di kepengurusan, rapat-rapat yang lama dan panjang, serta study yang makin padat yang harus kukejar. Sungguh tak ada waktu, tak ada tenaga, tak ada kapasitas lagi sehingga pelayananku kepada orang-orang seperti Iwenk tidak bisa kulakukan apalagi bersahabat memberi waktu dan diri serta membagi nilai kepada teman2 di luar Kristen.

Iwenk yang kukenal adalah gadis baik-baik, polos dan lugu. Anak desa yang ingin menikmati kehidupan gemerlapnya kota. Dengan jiwa yang hampa ia ingin mencari jati diri. Dia datang kepada Tuhan tapi tidak sungguh-sungguh berakar. Ketika pergumulan menghadang dia menyerah dan ikut yang dunia tawarkan . Dia menikmati dan hidup sama dengan dunia, yang mungkin baginya adalah jawaban atas semua beban hidupnya. Sesungguhnya tidak ada satupun atau apapun di dunia ini yang dapat mengisi kekosongan hati manusia selain Allah sendiri.

Kegagalanku ini sangat menghancurkan hatiku, aku hanya berharap dan berdoa jika dia umat pilihan Allah biarlah Tuhan membawa jiwanya kembali untuk diselamatkan dan hidupnya kembali memuliakan Allah. Amin


By: Ririn
19.06.11

Kepada anakku terkasih,

Kutuliskan surat ini sebagai bentuk kasih, kerinduan dan pengharapanku akan dirimu yang kuharap segera kumiliki. Menuliskan hal ini aku didorong oleh suatu iman bahwa pada harinya Tuhan, aku benar-benar akan memilikimu dalam rahimku dan melihatmu lahir dan bertumbuh dalam dekapan kasihku.

Kepada anakku terkasih,

Anak penghiburan dan buah hatiku.
Anakku ketahuilah betapa hari-hari menantikanmu begitu panjang dan berat bagiku. Banyak derai air mata yang tertumpah dan doa yang terpanjatkan kepada Tuhan. Mendapatkanmu seperti mendapat berlian yang tak ternilai harganya.

Anakku kamu harus tahu bahwa ketika kamu ada dalam rahimku dan lahir ke dunia.
Itu semua karena anugerah kuasa Allah yang besar serta kebaikan-Nya.
Anugerah yang sepertinya dahulu mustahil bisa terjadi padaku, kini telah nyata.
Kau lahir dari perjuangan panjang atas iman, pengharapan dan kasih orangtuamu.

Karena itu kami berjuang menjaga dan memeliharamu dengan penuh kasih.
Mengajar dan memberi teladan padamu dalam takut akan Tuhan.
Serta senantiasa mendidikmu dalam terang firman Tuhan.
Karena kau adalah milik-Nya sepenuhnya yang Dia percayakan kepada kami.



By: Ririn
25.07.11

Friday, July 22, 2011

Pada-Mu Tuhan

Pada-Mu Tuhan tempat perteduhan dan penghiburanku.
Pada-Mu Tuhan kumendapat ketenangan dan kelegaan.
Pada-Mu Tuhan kuadukan semua perkaraku.
Jiwaku gelisah, hatiku hancur karena besarnya tekanan.

Pada-Mu Tuhan kutumpahkan semua derai air mata.
Tak terbendung kesedihan dan kepiluan hati.
DihadapanMu tak tersembunyi semua tentangku.
Pada-Mu Tuhan kuletakkan pengharapan dan sandaranku.

Pada-Mu Tuhan aku berseru
Datanglah Tuhan segera aku menanti-Mu.
Karena kekuatan dan pengharapanku hanya ada pada-Mu Tuhan

Thursday, July 21, 2011

Dirimu, Persahabatan kita dan Panggilanku

Dirimu memang menempati tempat yang khusus di hati ini,
namun jika itu membuat persahabatan kita pupus.
Aku memilih untuk membunuh perasaan ini.
Aku tak mau kehilangan seorang sahabat sepertimu

Tapi jika karena persahabatan kita,
panggilanku tidak lagi menjadi fokus dan disalah artikan
Aku rela melepaskan dirimu dan persahabatan kita.
Karena panggilanku lebih besar artinya