Wednesday, February 29, 2012

History is HIS Story

Mempelajari 5 Kitab Taurat (Kej, Kel, Im, Bil, Ul) serta seluruh isi kitab dalam firman Tuhan (alkitab), maka kita belajar, bahwa seluruh isinya adalah "Kisah tentang Allah":
1. Allah yg memulai Inisiatif dari hati-Nya, baik dlm penciptaan, penebusan, panggilan misi dan pemulihan/pembaharuan bangsa.
2. Allah aktif dan turun tangan dalam setiap peristiwa.
3. Allah yg setia pd pilihan-Nya, setia pd perjanjian-Nya.
4. Allah yg tidak pernah meninggalkan umat-Nya, Ia menyertai dan memelihara umat-Nya.
5. Allah yang berdaulat penuh atas umat pilihan-Nya, Allah yg Maha kudus tidak membiarkan dosa, dan Allah yang Maha kasih yg dalam kesabaran-Nya membimbing mengajar dan mengampuni umat-Nya.
6. Cara Allah bekerja tidak sendiri, Ia melibatkan umat-Nya dari zaman ke zaman sampai kepada kita saat ini yang jg masuk dalam Grand History-nya menggenapkan rencana-Nya.

Makin mengenal pribadi Allah dan karakter Allah, maka sepatutnya respon kita sebagai umat-Nya makin mengasihi dan memuliakan Dia. Mengagumi dan menghormati Dia. Percaya hanya kepada Dia dan taat sepenuhnya kpd Dia.
All the glory must be to the LORD!.

Ketaatan sejati

Ketaatan Abraham dan kesetiaannya pada panggilan Tuhan untuk menjadi bangsa yang besar dan menjadi berkat (Kej 12) sungguh mengagumkan dan patut kita teladani bersama. Krn meski sampai akhir hidupnya Ia tdk bisa melihat banyaknya keturunannya seperti yg Tuhan janjikan (Kej 15:5) dan bahkan menikmati pemenuhan berkat/janji Tuhan atasnya. Namun Abraham tetap setia dan percaya kepada Allah dgn sepenuhnya. Tdk ragu sedikitpun, bahkan ketika Allah meminta Ishak anak tunggalnya utk dikorbankan (Kej 22), Ia membuktikan ketaatan-Nya dan kepercayaan-Nya kpd Allah yg tidak akan pernah ingkar pd perjanjian-Nya. 
Apakah kita mau tetap percaya kpd janji Allah meski belum bisa melihat atau mungkin penggenapannya bkn di zaman kita, tp yg paling penting adalah menjalani panggilan dg taat dan setia, percaya penuh pd hati Allah.

Taat pada panggilan-Nya, masuk dalam rencana-Nya.

    Bekerja dan melayani sebagai staf fundraising Perkantas Jakarta selama 4 tahun 6 bulan merupakan anugerah Tuhan bagiku. Belajar dan bertumbuh menjadi teladan iman dan kesetiaan, bergantung penuh kepada Allah, persekutuan dan pelayanan yang menjaga, firman dan doa yang senantiasa menjadi kekuatan serta kasih persaudaraan yang begitu dalam dan erat dari rekan-rekan staf, komponen pelayanan dan donatur semuanya itu membentuk iman dan karakterku untuk berhati tulus, sabar dan rendah hati. Sungguh suatu sukacita bekerja bagi Raja segala Raja dan merupakan kebanggaan bahwa yang memanggilku lebih tinggi dan lebih berkuasa dari pemimpin-pemimpin dunia dan tidak ada alasan bagiku mengabaikan panggilan itu. Setia dan taat menekuni panggilan-Nya juga merupakan sekolah iman dan sekolah karakter yang hendak Tuhan ajarkan.

           Dalam pelayanan fundraising, dengan nyata saya menyaksikan kuasa kasih Tuhan yang senantiasa mencukupkan kebutuhan para hamba-Nya dan pelayanan milik-Nya dengan cara-Nya yang ajaib dan menakjubkan. Kesetiaan dan kedaulatan-Nya begitu nyata memelihara dan menopang. Saya pun senantiasa disadarkan bahwa dalam mengerjakan bagian pelayanan ini ketika mengontak donatur dan calon donatur, baik untuk menjalin dan menjaga relasi ataupun mensharingkan pelayanan, mengirim email ataupun sms baik untuk menginformasikan perkembangan dana, pokok doa, dan undangan pembinaan/acara Perkantas serta pekerjaan lainnya dibalik kertas dan komputer sesungguhnya hal itu juga dalam rangka mendukung kemajuan berita injil dan pengembangan pelayanan-Nya.

           Sekolah iman dan sekolah karakter pada fase berikutnya dalam perjalanan hidup dan pelayananku sedang Tuhan ajarkan atas hidupku yang ada dalam kedaulatan tangan-Nya. Kasih Allah dan beban yang besar bagi jiwa-jiwa di tanah batak (Sumatera Utara) menyelusup sanubari menarikku dan memanggilku untuk memberitakan injil kepada mereka, daerah yang merupakan kantong Kristen terbesar dan merupakan tanah dimana injil pertama kali diberitakan di bangsa ini.

            Kasih dan beban itu bermula di tahun 2007 ketika saya berkesempatan untuk pulang ke kampung halaman di Pakkat. Begitu miris melihat gereja yang megah namuin tidak ada pendeta yang mau melayani di daerah pedalaman ini, jemaat yang enggan melayani, jemaat yang lebih memilih berladang dan mengolah hasil panen ketimbang beribadah mendengar Firman Tuhan atau untuk memuji Tuhan apalagi berdoa dan bersekutu bersama saudara seiman. Hidup yang disandarkan kepada kesementaraan bukan kepada kekekalan. Bermula dari pergumulan inilah serta kerinduan agar injil yang dimulai dari tanah batak tidak pudar atau hanya menjadi simbolik keagaaman. Saya mulai mendoakan dan menggumulkan dengan serius hal ini selama kurang lebih 4 tahun, meski ada kalanya ingin memupuskan beban hati ini karena berat bagiku meninggalkan pelayanan di Jakarta yang sudah sangat melekat, jauh dari keluarga, teman-teman pelayanan serta AKK terkasih. Namun semua hal itu tak seberapa besar dibanding kasih Tuhan pada jiwa-jiwa di Sumatera Utara. Kasih Tuhan itulah yang senantiasa kembali  mengingatkanku, menguatkan hati dan berserah kepada-Nya.

            Dengan tetap setia mengerjakan panggilan awal sebagai staf fundraising Perkantas Jakarta, saya mulai memikirkan strategi dan merencanakan langkah apa yang tepat seperti kehendak Tuhan untuk menjangkau jiwa orang-orang batak dengan segala pertimbangannya. Proses yang panjang Tuhan izinkan terjadi untuk menguji kesungguhan hati dan mempersiapkanku. Dengan terus berserah diri kepada pimpinan Tuhan akhirnya di tahun 2011 dalam Ibadah Syukur dan perayaan HUT PERKANTAS ke-40 Tuhan berbicara dan membukakan pandanganku bahwa jika ingin menjangkau mereka dan mengubah hidup umat, kepada generasi mudalah (siswa dan mahasiswa) yang paling strategis. Pemuridan yang akan mentransformasi hidup mereka untuk dipersembahkan bagi kemuliaan Tuhan menjadi berkat bagi keluarga, gereja , bangsa dan negara, serta dunia.

             Berangkat dari keyakinan itu dan kerinduan awal melayani di salah satu daerah di Sumatera Utara, Firman Tuhan dalam saat teduh dari Kisah para rasul 16:9-31 berbicara dan memimpinku masuk kepada rencana-Nya. Tetap meyakini bahwa dalam perubahan rencana yang saya jalani saat ini, ada tangan Tuhan yang menuntun hamba-Nya dan maksud Illahi untuk hamba-Nya memberitakan keselamatan-Nya. Seperti Tuhan menyertai dan memimpinku dalam pelayanan fundraising Perkantas Jakarta demikian pula saya mengimani kuasa, kasih dan janji penyertaan-Nya yang akan terus berlanjut dalam pelayananku sebagai staf Perkantas Tebing Tinggi. Kiranya injil Tuhan semakin mengakar kuat di tanah batak ini, dan injil makin tersebar juga melalui para hamba Tuhan (pendeta) yang dengan hati rela dan sungguh menyerahkan dirinya diutus ke daerah pelosok Sumatera Utara dalam ketaatan memenuhi amanat agung-Nya.



By: Ririn Sihotang
20.01.2012

Ketika Wanita Jatuh Cinta

Ketika wanita jatuh cinta, wanita memang cenderung emosional. Begitu reaktif meluapkan perasaan terhadap orang yg dikasihinya, serta begitu cepat menyimpulkan keadaan-keadaan yg belum pasti kebenarannya.

Jika rindu melanda, tanpa banyak pertimbangan meski malu-malu langsung sms/tlp.Mencari-cari alasan utk bertemu.
Tdk ketinggalan, selalu bersolek mempercantik diri bahkan terkadang mengubah diri menjadi bukan dirinya yg sebenarnya. Begitulah wanita yg sedang dilanda jatuh cinta dgn segala keunikannya.

Kita akan dgn mudah melihatnya ketika dia lebih sering berdiri di depan cermin memandangi diri atau bercermin memandangi wajahnya, senyuman yg terus mengembang, wajah yg ceria, mata yg berbinar, semangat yg menyala dan sikapnya yg terus memandangi HP di tangannya dgn harapan menerima pesan/telp dr sang pujaan hati.

Namun sbg wanita yg sedang jatuh cinta tetaplah kuasai diri. Janganlah cepat-cepat "loncatkan" hatimu. Jgn simpulkan sesuatu sampai dia sendiri mengatakan yg sebenarnya.

Jika rindu melanda meski sudah sangat menggebu bawalah rasa rindumu dlm doa, krn justru ketika kamu berdoa Tuhanlah yg bekerja!.
Tuhan akan bekerja di hatimu dan di hatinya, seturut kehendak-Nya."

Percayalah dan jangan kuatir Dia akan bertindak!. Semua akan indah pada waktu-Nya!.


By: Ririn Sihotang
05.01.12

Aq lemah namun anugerah-Mu cukup bagiku.

Tak pernah terbersit dipikiranku beratnya rasa perpisahan dg keluarga dan sahabat2 di Jakarta, meski hanya sementara waktu. Tp berpisah utk satu tahun..tak semudah yg aq pikirkan dan pertimbangkan di awal pergumulanku.. Ingin rasanya dekapan ini tak terlepas & genggaman ini tetap erat,
Namun smua ini hrs digenapi, aq harus pergi.

Mungkinkah hal ini yg membuat aku yg awalnya sangat mantap tanpa sedikitpun keraguan, namun ketika waktu kepergianku makin mendekat membuat aku ragu dan bertanya-tanya.

Bukanku meragukan pimpinan-Mu Tuhan, bukan pula kumeragukan kuasa dan kasih-Mu yg kan menjaga keluarga dan orang-orang yg kusayang di Jakarta...
Aq sedang meragukan diriku sendiri..Tuhan

Seberapa besar pun kasihku kepada orang-orang yang kukasihi di Jakarta tidak sebanding cinta Tuhan pada siswa-siswi di Tebing.

Aq sadar meski kaki ini gemetar dan hatipun ikut gentar utk melangkah.
Namun kutahu tangan-Mu yg kuat terus memegang tanganku menguatkan pijakanku..
Terang-Mu mengiringi langkahku agar pandanganku semakin jelas...
Kau pun memberikan jembatan agar kusampai menyebrang pulau itu...

Aq lemah namun anugerah-Mu cukup bagiku.

Ajarku tuk tetap taat Tuhan, krn pimpinan-Mu tak pernah salah dan tak ada harga yg terlalu besar utk diserahkan demi rencana-Mu dan panggilan-Mu.!.

"Man Of Prayer", Pengandalan kekuatan pelayanan dengan kuasa Illahi

3 hari 2 malam melakukan kunjungan pelayanan dalam rangka menemani Ka Fifi pelayanan Natal Perkantas Lampung sungguh membuatku bersemangat krn mengingat kasih dan keramahan pribadi demi pribadi disana yg menjamu kami dalam sambutan dan jamuan pada kunjungan kami (aku dan ka Fifi) yang pertama 2thn yang lalu thn 2009.

Ketika perayaan Natal aku sangat kagum dan memuji pekerjaan Tuhan yang begitu luar biasa, ketika melihat banyaknya adik-adik siswa yang hadir dari Pringsewu. Bukan saja hadir sebagai jemaat tapi mereka terlibat dalam ibadah memberi kesaksian pujian lewat permainan angklung dan paduan suara mereka.

Jika mengingat perintisan pelayanan ini belum terlalu lama dikerjakan, sungguh membuat aku kagum dengan kuasa Allah yang bekerja dalam dan melalui pribadi yang dipakai-Nya. Seorang diri dia melayani di daerah itu, dan menurut kacamataku dia bukan pribadi yang memiliki komunikasi yang baik (cukup kaku dan pendiam), bentangan usia yang cukup jauh dengan para siswa. Namun nyata-nyatanya hal ini dipakai Tuhan dan Tuhan begitu kuat memakainya sehingga pelayanan siswa begitu berkembang, banyak siswa yang dibina dan bertumbuh.

Memang semua kemampuan dan pengalaman tidak dia miliki seperti kebanyakan orang namun dia memiliki hati yg sangat mengasihi Tuhan dan jiwa-jiwa, siswa-siswa yang dipercayakan Tuhan kepadanya dan dia begitu setia dan kuat mendoakannya. Sekali lagi Tuhan mengingatkanku bahwa kekuatan pelayanan kita tidak didasarkan pada kemampuan yg kita miliki bahkan bukan juga dari banyaknya pengalaman-pengalaman pelayanan kita.
Tapi biarlah kekuatan pelayanan kita terletak pada kekuatan dan kesetiaan kita dalam berdoa, menjadi "man of prayer". Meletakkan dasar kekuatan pelayanan kita pada kuasa Allah yang bekerja.

Mba Susi demikianlah aku memanggilnya namun bukan hanya dia, ada pribadi lainnya yang menjadi teladanku yakni Ka Fifi yang juga adalah seorang "Man Of Prayer". Kesetiaan dan ketekunannya mendoakan awal perintisan pelayanan Perkantas Banten pun berbuah begitu nyata dan pesat, melebihi apa γάπĝ sanggup manusia pikirkan dan doakan. Di tahun ke-4 pelayanan ini, telah dihasilkan buah sulung pelayanan yg menyerahkan diri menjadi hamba-Nya.

Aku berdoa kiranya kita semua yang dianugerahkan pelayanan milik-Nya ini baik sebagai perintis maupun yang mengembangkan pelayanan-Nya senantiasa menjadi seorang "man of prayer".

Pelayanan ini milik Tuhan, karena itu lakukanlah pelayanan ini sesuai dengan cara dan kehendak Allah.
Tuhan Yesus membekati.


By: Ririn Sihotang
13.12.11

Hatiku

Hatiku Tuhan ciptakan dgn ukuran kecil, ukuran yg sesuai dan menjadi bagian sempurna diletakkan dlm tubuhku. Meski tak terlihat ia jg menjadi bagian terpenting.

Namun bgtu luar biasa hati yg kecil ini dpt bgtu besar untuk menerima dg tulus dan sabar tiap hal yg terjadi dlm hidup, baik cobaan, kesedihan, kepahitan maupun sukacita.

Serta begitu luas utk mengasihi dan mengampuni.

Meski sesungguhnya hatiku diciptakan bgtu lunak..namun kehidupan menempanya menjadi kuat. Meski demikian tetap berhati-hatilah dengan hatiku krn di dalamnya masih tersembunyi hati γάπĝ rapuh.


By: Ririn Sihotang
16.11.11

Kerelaan Dan Izin Darimu Adalah Sukacitaku.

Duduk berdua di teras bersama mama, bercerita perihal keberangkatanku ke SumUt (Tebing).
Cemas dan kuatir jelas tergambar di gurat wajahnya. Krn harus melepas putri satu2-nya yg kan pergi jauh, yg sebelumnya tak pernah sekalipun berpisah terlalu lama dr sisinya. Terlebih ttg masa depanku akan TH, namun sekali lagi aku menguatkan hatinya bahwa Tuhan pasti sdh siapkan utkku dan semua akan indah pd waktu-Nya.

Dia pun ikut terharu ketika aq bercerita ada beberapa alumni yg dgn rela hati dalam kemurahan mau ikut mendukung beban misiku ini lewat biaya tiket pesawat, doa,dll. Disinilah dia ikut menyaksikan kehendak Tuhan bekerja dan tak ada alasan baginya utk mencegah kepergianku.

Betapa aq pun sangat bahagia ketika mama berkeras akan mengantarkanku utk melihat tempat pelayananku dan kelak dia bisa mengunjungiku kembali.

Terimakasih ma, pak telah merelakanku pergi bagi pekerjaan Tuhan. Kerelaan dan izin darimu adalah sukacitaku.