Thursday, October 10, 2013

Apakah Kamu Cantik Dari Hatimu??...

Apakah kamu cantik dari hatimu?...Inilah pertanyaan yang muncul di diriku ketika aku bersaat teduh pagi ini. Namun bagi sebagian orang khususnya wanita pertanyaan ini hanya sampai kepada “Apakah aku cantik?”...

Seringkali manusia khususnya wanita memoles bekas jerawat, bekas luka, menutupi garis keriput atau bintik hitam dan segala kekurangan disana-sini pada dirinya dengan obat-obatan atau krim anti penuaan dini agar terlihat sempurna dan tetap awet muda. Bahkan rela menderita untuk tampil cantik; rambut dibonding, dismoothing, dikeriting, dicatok / dibabylist, diwarnai, disasak. Alis disulam, Bibir disulam. Wajah difacial, dilaser, diface lift, suntik kolagen, suntik botox, operasi dlsb-nya. Serta rela menghabiskan uang yang banyak demi pakaian, tas, sepatu, mobil, motor dan aksesoris yang indah,terbaru, branded dan mewah demi menunjang penampilannya dan untuk menunjukan kematangan dan kemapanan diri. Bahkan tak ayalnya ada juga yang datang ke terapis yang katanya dapat membuka aura dari dalam agar kecantikannya terpancar.

Apakah semua ini dibenarkan?.. pertanyaan ini akan mengundang pro kontra, karena sebagian orang akan menganggap semua ini sah untuk dilakukan selama orang itu mampu dan ada uangnya dan sebagian orang termasuk saya sendiri akan beranggapan ini semua terlalu berlebihan dan seperti orang yang kurang bersyukur atas dirinya. Namun yang penting bukan hal ini, karena semua hal ini hanya demi menjaga eksistensi penampilan luar diri manusia.

Bukankah yang terpenting seharusnya kecantikan yang dari dalam memancar keluar sehingga dalam penampilan sederhana kita sekalipun orang melihat kita cantik?.. Saya tertegun ketika firman Tuhan menjelaskan mengenai kecantikan dari dalam. Roma 7:22 mengatakan kecantikan dari dalam dimulai dari batinnya, batin yang suka akan hukum Allah!. Disertai pikiran yang dikuasai oleh Roh Kudus dan bercirikan “hidup dan damai sejahtera” yang tertuang dalam Roma 8:6. Sudahkah di dalam hati kita terdapat kecantikan yang memancarkan kasih dan karya Allah dalam hidup kita?.

Tidak satupun ahli terapis kecantikan yang hebat sekalipun dapat memberikan kecantikan yang luar biasa seperti ini. Hanya jika kita membiarkan Roh Kudus tinggal diam di hati kita, mengendalikan batin kita serta mengizinkan-Nya mengikis manusia lama dan segala dosa kita, maka di diri kita akan tumbuh “buah roh” suatu rangkaian kualitas diri yang indah seperti kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran dan kemurahan (Gal 5:22).

Jika demi kecantikan fisik yang sifatnya sementara/ lekang oleh waktu, kita rela menderita serta menghabiskan dana yang tidak sedikit. Masakan demi kecantikan batin yang bersifat kekal/ tak lekang oleh waktu, kita tidak mau berjuang untuk memilikinya serta mempertahankannya!.

Bersukacitalah di dalam firman Allah dan mengizinkan Roh Kudus bekerja di dalam hati kita akan memperindah batin kita dan akan membuahkan pancaran hidup yang memuliakan Allah.
Kebenaran dalam hatiku dan dalam hatimu akan melahirkan keindahan dalam karakter kita!.

Jadi.... Apakah kamu cantik dari hatimu??.



By: Ririn Sihotang

Tebing Tinggi, 11 Oktober 2013

Tuesday, October 8, 2013

Cara Tuhan Memelihara Hidupku

Pagi ini 09 Oktober 2013 ketika bersaat teduh dengan Santapan Rohani  dari Ulangan 24:19-22 dan Yohanes 6:25-35 TUHAN membuatku terharu sekaligus sangat bersukacita. Sebab dalam 2 hari ini baik kemarin dan hari ini TUHAN berbicara tentang pemeliharaan-Nya. Sungguh TUHAN tahu benar dan memperhatikan kondisi kita. TUHAN selalu punya cara memenuhi segala kebutuhan kita.

Salah satunya melalui saat teduhku 2 hari ini, TUHAN bekerja atas penulis dan memakai para penulis renungan dengan memilihkan ayat yang tepat untuk menghibur, menguatkan dan meneguhkanku sebab TUHAN tahu bahwa beberapa hari belakangan ini kami sangat bergumul dalam mempersiapkan pernikahan kami dan bagaimana kehidupan kami setelah pernikahan.

Ya TUHAN tahu benar dan memperhatikan kondisi kita dan IA selalu punya cara memenuhi segala kebutuhan pernikahan dan setelah pernikahan kami, sebab pemeliharaan Allah atas kita tidak akan pernah menguras persediaan Allah. Asal tetap hidup di dalam Sang Sumber Berkat dan dan percaya kepada-Nya. Amin ^_^

Tuesday, July 30, 2013

PULAU SAMOSIR DAN DANAU TOBA


Saat matahari semakin tinggi menaiki singgasananya, kayu tua berwarna-warni berjalan membawaku menyebrang mendekat pada ciptaan-Mu Pulau Samosir dan Danau Toba. Terang matahari berkemilau menambah cerah pesona dari paras indahmu. Aku melayangkan luas pandanganku pada Pulau Samosir dan Danau Toba maha karya menakjubkan yang kau tempatkan. Keduanya tercipta dalam campuran warna teduh, tenang menyejukkan pandang. Dilukis dengan sapuan kuas halus nan ajaib. Kehalusan yang tergambar kontras dari penghuninya..


Sebagai insan ciptaanmu aku merasakan suatu perasaan yang tak terelakkan. Hatiku takluk dan sepakat dengan semesta raya, aku takjub dan terpesona. Engkau merengkuh samudera raya dan cakrawala, dunia ada dalam genggaman-Mu. Semua tersusun rapih di tiap sudut atau tempatnya. Oleh-Mu Kau tempatkan di sana dengan maksud dan aku bersama jiwaku bernyanyi sepenggal bait kidung pujian “Sungguh besar Kau Allah-ku.”


Langit masih menjaga rahasianya dan dunia bukanlah sesuatu yang pandai bercerita sehingga pesonamu masih tersembunyi. Andai penghunimu membawa kekayaan pulau dan danau ini ke luar menghadapi kebaharuan.. sepenggal harap terselip dalam bisik doaku.


Parapat, 19 November 2012


CINTA TAK BERBALAS DARI KALIAN



Cinta tak berbalas itulah yang kurasakan dengan kalian. Betapa cinta ini kubuktikan dengan pengorbananku. Aku rela terpisah dengan keluargaku dan pelayanan yang membesarkanku hanya bagi kalian aku mau setia. Namun cinta dan ketulusan ini kalian gugat dengan penolakan demi penolakan dan ketidakpercayaan. Kesetiaanku kalian ragukan dengan menganggap aku sedang membandingkan kalian dengan yang lain. Tidak.. Justru aku ingin memberi yang terbaik bagi kalian dari apa yang kupunya dan kutahu.


Kuulurkan tanganku ini genggamlah, namun berkali-kali kalian hempaskan dan akhirnya kita berjalan sendiri-sendiri. Kalian mempertahankan egomu sehingga sulit menerima dan menyukaiku. Aku sangat rindu kalian melangkah bersamaku dan dalam perjalanan yang berliku yang akan kita lalui kita saling menjaga, menyemangati dan menopang bahkan menangis bersama ketika tak sanggup lagi mendaki. Yang penting kita tetap bersama dan saling percaya.


Aku tak tahu lagi harus bagaimana, sudah habis kataku meyakinkan kalian, hampir tak berdaya aku mempertahankan rasa cinta ini. Kering sudah air mata ini jatuh dalam tiap doaku. Maafkan jika kalian terluka akan cinta yang kuberi, namun perlu kalian tahu sesungguhnya akulah yang lebih terluka karena terlalu mencintaimu.


Namun aku bersyukur mencintai kalian adalah anugerah bagiku, aku belajar arti cinta sejati dan makna pengorbanan dari kasih sejati dari Sang Pemberi Cinta Sejati. Semua bukan sekedar teori namun kasih ini sudah kubuktikan dan bersedia kalian adu. Sampai hari ini aku tetap bertahan mencintai karena aku tahu Sang Pemberi Cinta sejati mau aku terus mencintaimu dan tidak menyerah, karena Ia pun terus mencintaiku sampai hari ini dan tidak pernah menyerah padaku.


Tinggal sebentar lagi aku ada disini bersama-sama kalian, adakah hati kalian berubah??.. Janganlah biarkan hatimu mengeras dan selalu merasa benar tidak ada yang salah sampai kepergianku. Aku terus berharap kelak suatu saat nanti akan kalian sadari rasa cinta ini dan cinta ini menghasilkan buah yang nyata dan cinta kalian akan bertumbuh. Tidak padaku.. tapi kepada Sang Pemberi Cinta Sejati, karena aku hanyalah pembawa pesan cinta sejati-Nya.



Tebing Tinggi, 20 Mei 2013

Ririn Sihotang

“Nantikanlah Tuhan!...Sekali Lagi Kusuarakan."


Tuhan.. sekali lagi kusuarakan memanggil-Mu
Seperti seorang tersangka aku di dakwa oleh pengadilan palsu
Dalam ketidakadilan mereka mencabik hati dan harga diri
Jadilah hakim bagi kami dan biarlah keadilan-Mu dinyatakan di bumi

Masa-masa kesakitanku yang Kau izinkan, Engkau memperhatikan-Nya
Dari tempat yang Maha Tinggi Engkau akan bertindak pada waktu yang tepat
Selubung awan hitam ‘kan menjadi benderang karena terang kebenaran-Mu
Orang-orang yang hidup dalam kebenaran akan hidup karena kasih setia-Mu

“Nantikanlah Tuhan” kata jiwaku, tidak akan selamanya orang benar itu goyah
Tuhan ‘kan memulihkan hati yang remuk, merawat luka jiwamu
Kakimu yang goyah ditopangnya, semangat yang padam dikobarkan-Nya
Hadapi dunia dengan berdiri teguh menantang hari dalam janji penyertaan-Mu


Tebing Tinggi,0 1 November 2012


By: Ririn Sihotang