Saat matahari semakin tinggi menaiki singgasananya, kayu tua
berwarna-warni berjalan membawaku menyebrang mendekat pada ciptaan-Mu Pulau
Samosir dan Danau Toba. Terang matahari berkemilau menambah cerah pesona dari paras
indahmu. Aku melayangkan luas pandanganku pada Pulau Samosir dan Danau Toba
maha karya menakjubkan yang kau tempatkan. Keduanya tercipta dalam campuran
warna teduh, tenang menyejukkan pandang. Dilukis dengan sapuan kuas halus nan
ajaib. Kehalusan yang tergambar kontras dari penghuninya..
Sebagai insan
ciptaanmu aku merasakan suatu perasaan yang tak terelakkan. Hatiku takluk dan
sepakat dengan semesta raya, aku takjub dan terpesona. Engkau merengkuh
samudera raya dan cakrawala, dunia ada dalam genggaman-Mu. Semua tersusun rapih
di tiap sudut atau tempatnya. Oleh-Mu Kau tempatkan di sana dengan maksud dan
aku bersama jiwaku bernyanyi sepenggal bait kidung pujian “Sungguh besar Kau
Allah-ku.”
Langit masih menjaga rahasianya dan dunia bukanlah sesuatu
yang pandai bercerita sehingga pesonamu masih tersembunyi. Andai penghunimu
membawa kekayaan pulau dan danau ini ke luar menghadapi kebaharuan.. sepenggal
harap terselip dalam bisik doaku.
Parapat, 19 November
2012